BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sebagai
suatu ilmu Metodologi atau Metode merupakan bagian dari perangkat
disiplin keilmuan sebagai yang menjadi
induknya. Hampir semua ilmu pengetahuan mempunyai metodologi tersendiri. Oleh
karena itu ilmu pendidikan sebagai salah satu disiplin ilmu juga memiliki
metodologi yaitu metodologi pendidikan. Yaitu suatu ilmu pengetahuan tentang
metode yang dipergunakan dalam pekerjaan mendidik.
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting
bagi kehidupan seseorang, karena dengan pendidikan seseorang dapat meraih
cita-cita yang diinginkan. Tentunya untuk mencapai cita-cita tersebut seseorang
membutuhkan pendidik untuk membantunya mewujudkan cita-citanya tersebut.
Karena pendidik adalah kunci utama dalam mencapai
cita-cita yang dinginkan oleh setiap orang, maka dalam hal ini pendidik harus
bekerja keras untuk hal yang demikian. Kerja keras itu harus didukung dengan
kompetensi yang dimiliki oleh seorang pendidik. Jika seorang pendidik tidak
memiliki kompetensi dalam bidang pendidikan, maka bisa dipastikan peserta didik
tidak akan dapat mencapai cita-citanya, begitupun dengan dunia pendidikan tidak
akan mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu menjadikan peserta didik menjad
insan kamil.Tentunya seorang pendidik harus memiliki metode atau
cara yang tepat dalam mewujudkan itu semua. [1]
Dewasa ini semakin berkembangnya
dunia dari tahun-ketahun mengakibatkan banyak perubahan dalam diri dunia Islam.
Baik dari segi agama, pendidikan, politik dan seterusnya. Terutama dalam bidang
pendidikan, akibat adanya sikap serba boleh dan pemanjaan dari orang tua,
banyak anak-anak terjerumus pada pergaulan yang mengabaikan syari'at. Banyak
kaum wanita melupakan fitrohnya sebagai seorang ibu yang berkewajiban mendidik
putra-putrinya.
Sehingga
mengakibatkan dunia anak sia-sia. Pemberian andil yang cukup banyak dalam
kesia-siaan tersebut adalah metode pendidikan barat yang tampaknya telah
menjadi kiblat pendidikan kita. Sebenarnya islam mempunyai metode pendidikan
yang sempurna kepada umat manusia, terutama dalam bidang pendidikan. Oleh
karena itu dalam makalah ini, sedikit pemakalah membahas
mengenai masalah demikian, yaitu tentang fungsi dan macam-macam Metode
Pendidikan Islam yang nantinya akan membantu mewujudkan dan terlaksananya
tujuan dari pendidikan.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan
masalah diatas, masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah pengertian metode pendidikan
islam ?
2. Apakah sumber metode pendidikan islam
?
3. Bagaimanakah metode dalam pendidikan
islam ?
C. Tujuan Pembahasan
1.
Memahami pengertian dari metode
pendidikan islam
2.
Mengetahui sumber metode
pendidikan islam
3.
Mengetahui metode dalam
pendidikan islam
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Metode
Metode
berasal dari dua perkataan yaitu meta
yang artinya melalui dan hodos yang
artinya jalan atau cara. Jadi metode artinya suatu jalan yang dilalui untuk
mencapai tujuan
Sementara
itu, pendidikan merupakan usaha membimbing dan membina serta bertanggung jawab
untuk mengembangkan intelektual pribadi anak didik ke arah kedewasaan dan dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Maka pendidikan Islam adalah sebuah
proses dalam membentuk manusia-manusia muslim yang mampu mengembangkan potensi
yang dimilikinya untuk mewujudkan dan merealisasikan tugas dan fungsinya
sebagai Khalifah Allah swt., baik kepada Tuhannya, sesama manusia, dan sesama
makhluk lainnya. Pendidikan yang dimksud selalu berdasarkan kepada ajaran Al
Qur'an dan Al Hadits. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan metodologi
pendidikan Islam adalah cara yang dapat ditempuh dalam memudahkan pencapaian
tujuan pendidikan Islam[2]
Dalam
penggunaan metode pendidikan islam yang perlu dipahami adalah bagaimana
seseorag pendidik dapat memahami hakikat metode dalam relevansinya denagn
tujuan utama pendidikan Islam yaitu terbentuknya pribadi yang beriman yang
senantiasa siap sedia mengabdi kepada Allah swt. Tujuan diadakan metode adalah
menjadikan proses dan hasil belajar mengajar ajaran Islam lebih berdaya guna
dan berhasil guna dan menimbulkan kesadaran peserta didik untuk mengamalkan ketentuan ajaran islam melalui
teknik motivasi yang menimbulkan gairah belajar peserta didik secara mantab.
Uraian itu menunjukkan bahwa fungsi metode pandidikan Islam adalah mengarahkan
keberhasilan belajar, memberi kemudahan kepada peserta didik untuk belajar
berdasarkan minat, serta mendorong usaha kerja sama dalam kegiatan belajar
mengajar antara pendidik dengan peserta didik. Di samping itu, dalam uaraian
tersebut ditunjukkan bahwa fungsi metode pendidikan adalah memberi inspirasi
pada peserta didik melalui proses hubungan yang serasi antara pendidik dan
peserta didik
Tugas
utama metode pendidikan Islam adalah mengadakan aplikasi prinsip-prinsip
psikologis dan paedagogis sebagai kegiatan antar hubungan pendidikan yang
terealisasi melalui penyampaian
keterangan dan pengetahuan agar siswa mengetahui, memahami, menghayati, dan
meyakini materi yang diberiakan, serta meningkatkan ketrampilan olah pikir[3]
B.
Sumber Metode Pendidikan Islam
Metode
pendidikan Islam dalam penerapannya banyak menyangkut wawasan keilmuan
pendidikan yang sumbernya berada di dalam Al Qur’an dan Al Hadits. Oleh karena
itu untuk mendalaminya, kita perlu mengungkapkan implikasin-implikasi metode
kependidikan dalam kitab suci Al Qur’an dan Al Hadits tersebut antara lain
sebagai berikut :
1.
Gaya bahasa dan ungkapan yang
terdapat dalam firman-firman Allah dalam al Qur’an menunjukkan fenomena bahwa
firman Allah itu mengandung nilai-nilai metode yang mempunyai corak dan ragam
sesuai tempat dan waktu serta sasaran yang dihadapi. Namun yang sangat esensial
adalah bahwa firman-firman-Nya itu senantiasa mengandung hikmah kebijaksanaan
secara metode, dan disesuaikan dengan kecenderuangan / kemampuan kejiwaan
manusia yang hidup dalam situai dan kondisi tertentu yang berbeda-beda.
Kecederungan
jiwa dalam situasi dan kondisi yang berbeda itulah yang diperhatikan oleh Alloh
sebagai latar belakang utama dari turunnya wahyu-wahyunya, yang bersifat
membimbing dan mengarahkan.
Pertama-tama Alloh
dalam memberikan firma-firmanNya itu mengarahkan pada sasaran akal pikiran
manusia, karena akal pikiran menjadi batas pemisah (kriterium) antara makhluk
manusia dengan makhluk yang bukan manusia. Oleh karena itu kitabnya hanyalah
kepada manusa saja. Dengan akal itulah manusia dapat memilih
alternative-alternatif benar atau salah, baik atau buruk, berguna atau
bergunanya suatu perbuatan atau tingkah laku baik dilihat dari segi hubungan
dari tuhannya maupun dari segi hubungan dengan masyarakat serta lingkungan
sekitarnya.
Jadi
metode-,etode yang dipergunakan oleh Alloh adalah metode pemberian
alternative-alterntif (pilihan) menurut akal pikiran, yang bagi masing-masing
orang tidak sama kemampuannya.
2.
Dalam memberian perintah dan
larangan Allah senantiasa memperhatikan kadar kemampuan masing-masing
hamba-Nya, sehingga taklif (beban)nya berbeda-beda meskipun dalam tugas yang
sama. Perbedaan kemampuan manusia dalam memikul beban tugas dan tanggung jawab
mengharuskan sikap mendidik dari tuhan itu sendiri sebagai Zat Maha Pendidik.
Dengan demikian perbedaan-perbedaan individual
anak didik, bila dilihat dari segi metode kandungan Al Qur’an diakui dan
dihormati, sehingga heteroginitas itu diwujudkan dalam pembidangan ilmu dan
ketrampilan serta kekaryaan/ jabatan/ pekerjaan, maka bagi dinamika
perkembangan umat manusia itu sendiri. Heterogenitas atau keanekaragaman unsure
atau komponen dalam system kehidupan ala mini justru menjalain berlangsungnya
sistemekanisme pertumbuhan alam secara dinamis dan progresif. Kenyataan system
kehidupan yang demikianpun berlangsung dalam kehidupan sosial manusia didunia
ini.
3.
Sistem pendekatan metode yang
dinyatakan Al-Qur’an adalah bersifat multi approach yang meliputi antara lain :
a.
Pendekatan religius yang menitik
beratkan kepada pandangan bahwa manusia adalah makhluk yang berjiwa religius
dengan bakat-bakat keagama.
b.
Pendekatan filosofis yang
memandang bahwa manusia adalah makhluk rasional atau homo rationale,
sehingga segala sesuatu yang menyangkut pengembangannya didasarkan pada sejauh
mana kemampuan berfikirnya dapat dikembangkan sampai pada titik maksimal
perkembangannya.
c.
Pendekatan sosio kultural yang
bertumpu pada pandangan bahwa manusia adalah makhluk yang bermasyarakat dan
berkebudayaan sehingga dipandang sebagai homo sosius dan homo sapiens dalam kehidupan bermasyarakat dan
berkebudayaan.Dengan demikian pengaruh lingkungan masyarakat dan
perkembangannya sangat besar artinya bagi proses pendidikan individualnya.
d.
Pendekatan scientific yang
titik beratnya terletak pada pandangan bahwa manusia memiliki kemampuan
menciptakan (kognitif), berkemauan dan merasa (emosional atau
effektif). Pendidikan harus dapat mengembangkan kemampuan analitis-sintetis
dan refleksi dalam berfikir.[4]
C.
Metode Pendidikan Islam
Pada
dasarnya metode pandidikan Islam sangat efektif dalam membina kepribadian anak
didik dan memotivasi mereka sehingga aplikasi metode ini memungkinkan puluhan
ribu kaum mukminin dapat membuka hati manusia untuk menerima petunjuk ilahi dan
konsep-konsep pendepan Islam. Selain itu, Metode Pendidikan Islam akan mampu
menempatkan manusia diatas luasnya permukaan bumi dan dalam masa yang tidak
demikian kepada penghuni bumi lainnya, adapun metode yang dianggap penting dan
paling menonjol adalah[5]
:
1.
Metode Mutual Education
Yaitu sesuatu
metode mendidik secara kelompok yang pernah dicontohkan nabi. Misalnya
dicontohkan nabi sendiri dalam mengerjakan sholat dengan mendemonstrasikan
cara-cara sholat yang baik.
Beliau bersabda
yang artinya “Sholatlah kamu sekalian sebagaimana aku sholat (HR. Bukhori)”
Juga
menganjurkan sholat secara berjamaah dengan pahalanya berlipat 27 kali atau
sholat jum’at setiap hari Jum’at seminggu sekali, dan sebagainya. Dengan cara
berkelompok inilah maka proses mengetahui dan memahami ilmu pengetahuan lebih
efektif, oleh karena satu sama lain dapat salaing bertanya dan saling
mengoreksi bila satu sama lain melakukan kesalahan.
2.
Metode Kisah Qur’ani dan Nabawi
Metode kisah
disebut juga metode cerita yakni cara mendidik dengan mengandalkan bahasa,
baik lisan maupun tertulis dengan menyampaikan pesan dari sumber pokok sejarah
islam, yakin Al-Qur’an
dan Hadits.
Dalam Al-Qur’an
dijumpai banyak kisah, terutama yang berkenaan dengan misi kerasulan dan umat
masa lampau. Seperti kisah kerasulan nabi-nabi terdahulu dan peran
mereka dalam menyebarkan agama Alloh swt dan dengan kebesaran mukjizat yang
diberikan Alloh kepadanya. Dengan mengetahui hal ini peserta didik diharapakan
dapat menarik kesimpulan atau mengambil hikmah dari cerita yang telah mereka
ketahui.
Pentingnya metode kisah diterapkan dalam dunia pendidikan
karena dengan metode ini, akan memberikan kekuatan psikologis kepada peserta
didik, dalam artian bahwa dengan mengemukakan kisah-kisah nabi kepada peserta
didik, mereka secara psikologis terdorong untuk menjadikan nabi-nabi tersebut
sebagai uswah (suri tauladan) yang baik bagi kehidupan mereka, terutama untuk
memebentuk akhlak pada kepribadian masing-masing peserta didik.
3.
Metode Perumpamaan
Metode ini,
disebut pula metode “amsal” yakni cara mendidik dengan memberikan
perumpamaan, sehingga mudah memahami suatu konsep.perumpamaan yang diungkapkan
Al-Qur’an
memiliki tujuan Psikologi Edukatif, yang ditunjukkan oleh kedalaman
makna dan ketinggian maksudnya. dampak edukatif dari perumpamaan Al-Quran
dan Nabawi diantaranya :
a.
Memberikan kemudahan dalam
memahami suatu konsep yang abstrak, ini terjadi karena perumpamaan itu
mengambil benda sebagai contoh konkrit dalam Al-Quran.
b.
Mempengaruhi emosi yang sejalan
dengan konsep yang diumpamakan dan untuk mengembangkan aneka perasaan
ketuhanan.
c.
Membina akal untuk terbiasa
berfikir secara valid pada analogis melalui penyebutan premis-premis.
d.
Mampu mencipatan motivasi yang
menggerakkan aspek emosi dan mental manusia.
4.
Metode Keteladanan
Metode ini,
disebut juga metode meniru yakni suatu metode pendidikan dan pengajaran dengan
cara pendidik memberikan contoh teladan yang baik kepada anak didik. Dalam Al-Qur’an,
kata teladan diproyeksikan dengan kata Uswah yang kemudian diberikan
sifat dibelakangnya seperti sifat hasanah yang berarti teladan yang baik.
Metode keteladanan adalah suatu metode pendidikan dan pengajaran dengan cara
pendidik memberikan contoh teladanan yang baik kepada anak didik agar ditiru
dan dilaksanakan. Dengan demikian metode keteladanan ini bertujuan untuk
menciptakan Akhlak Al-Mahmudah kepada peserta didik.
Acuan dasar
dalam berakhlak al-mahmudah adalah
Rosulullah dan para Nabi lainnya yang merupakan suri tauladan bagi umatnya.seorang
pendidik dalam berinteraksi dengan anak didiknya akan menimbulkan respon
tertentu baik positif maupun negatif, seorang pendidik sama sekali tidak boleh
bersikap otoriter, terlebih memaksa anak didik dengan cara-cara yang merusak
fitrohnya.
Nilai edukatif
keteladanan daam dunia pendidikan adalah metode influitif yang paling
meyakinkan keberhasilannya dalammempersiapkan danmembentuk moral spriritual dan
sosial anak didik. Keteladanan itu ada dua macam :
a.
Sengaja berbuat untuk secara
sadar ditiru oleh si terdidik
b.
Berperilaku sesuai dengan nilai
dan norma yang akan ditanamkan pada terdidik,sehingga tanpa sengaja menjadi
teladan bagi terdidik.
5.
Metode Ibrah dan Mau’izhah
Metode ini
disebut juga metode “nasehat” yakni suatu metode pendidikan dan
pengajaran dengan cara pendidik memberi motivasi. Metode Ibrah atau mau’zhah
(nasehat) sangat efektif dalam pembentukan anak didik terhadap hakekat sesuatu, serta
memotivasinya untuk bersikap luhur, berakhlak mulia dan membekalinya dengan prinsip-prinsip
islam. Menurut Al-Qur’an, metode nasehat hanya
diberikan kepada mereka yang melanggar peraturan dalam arti ketika suatu
kebenaran telah sampai kepadanya, mereka seolah-olah tidak mau tau kebenaran
tersebut terlebih melaksanakannnya. Pernyataan ini menunjukkan adanya dasar
psikologis yang kuat, karena orang pada umumnya kurang senang dinasehati,
terlebih jika ditunjukkan kepada pribadi tertentu.
6.
Metode Targhib dan
Tarhib
Metode ini,
disebut pula metode “ancaman” dan
atau “intimidasi” yakni suatu metode
pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik memberikan hukuman atas
kesalahan yang dilakukan peserta didik. Istilah Targhib dan
Tarhib dalam al-qur’an dan As-Sunnah berarti ancaman atau intimidasi melalui
hukuman yang disebabkan oleh suatu dosa kepada Allah dan Rosulnya. jadi, juga
dapat diartikan sebagai ancaman Alloh melalui
penonjolan
salah satu sifat keagungan dan kekuatan illahiyah agar mereka(peserta didik)
teringat untuk tidak melakukan kesalahan.
Ada beberapa
kelebihan yang paling berkenaan dengan metode Targhib
dan Tarhib ini antara lain:
a Taghib dan Tarhib
bertumpu pada pemberian kepuasan dan argumentasi.
b.Targhib dan Tarhib disertai gambaran keindahan surge ynag
menakjubkan atau pembebasan azab neraka.
c.Targhib dan Tarhib
Islami bertumpu pada pengobatan emosa dan pembinaan efeksi ketuhanan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1.
Pengertian Metode
Metode berasal
dari dua perkataan yaitu meta yang artinya melalui dan hodos yang artinya jalan
atau cara. Jadi metode artinya suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.
Sedangkan pendidikan Islam adalah sebuah proses dalam membentuk manusia-manusia
muslim yang mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk mwujudkan dan
merealisasikan tugas dan fungsinya sebagai Khalifah Allah swt., baik kepada
Tuhannya, sesama manusia, dan sesama makhluk lainnya. Pendidikan yang dimksud
selalu berdasarkan kepada ajaran Al Qur'an dan Al Hadits.
2.
Sumber Metode Pendidikan Islam
Metode
pendidikan Islam dalam penerapannya banyak menyangkut wawasan keilmuan
pendidikan yang sumbernya berada di dalam Al Qur’an dan Al Hadits.
3.
Metode Pendidikan Islam
Pada dasarnya
metode pandidikan Islam sangat efektif dalam membina kepribadian anak didik dan
memotivasi mereka sehingga aplikasi metode ini memungkinkan puluhan ribu kaum
mukminin dapat membuka hati manusia untuk menerima petunjuk ilahi dan
konsep-konsep pendepan Islam.
a. Metode Mutual
Education
b. Metode Kisah
Qur’ani dan Nabawi
c. Metode
Perumpamaan
d. Metode
Keteladanan
e. Metode Ibrah
dan Mau’izhah
f. Metode Targhib
dan Tarhib
B.
KRITIK DAN SARAN
Dalam
penyusunan makalah ini pastilah banyak kesalahan, baik dari penulisan makalah
ini maupun dari penjelasan yang kami sajikan. Oleh karena itu sumbangsih berupa
kritik dan saran yang bersifat membangun dari rekan pembaca sangat kami
harapkan demi kemajuan kita bersama. Atas perhatian dan kerjasamanya
disampaikan ribuan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
An
Nahlawi, Abdurrahman. Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat.
Jakarta :Gema Insani. 1995.
Armai,
Arief. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta : Ciputat
Press,
2002.
Mujib,
Abdullah. Ilmu Pendidikan Islam.
Jakarta : Fajar Inter Pratama Uffset. 2008.
Ubhiyati,
Nur. Ilmu Pendidikan Islam II.
Bandung : CV. Pustaka Setia, 1997.
Http:/www.tuanguru.net/2011/111metode-pembelajaran-dalam-perspektif.html.
diakses
20 Maret 2013.
http://imaza17.blogspot.com/2012/04/metode-pendidikan-islam.html
diakses 20 Maret 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar